ulama dan ada yang masih dipersilisihkan (mukhtalaf). Adapun sumber hukum Islam yang disepakati jumhur ulama adalah Al Qur’an, Hadits, Ijma’ dan Qiyas. Para Ulama juga sepakat dengan urutan dalil-dalil tersebut di atas (Al Qur’an, Sunnah, Ijma’ dan Qiyas). Sedangkan sumber hukum Islam yang masih diperselisihkan di
4. Macam-macam Ijma’. Macam-macam ijma’ bila dilihat dari cara terjadinya ada dua macam, yaitu: 1) Ijma’ Sharih (bersih atau murni) Yaitu kesepakatan mujtahid terhadap hukum mengenai suatu peristiwa. Masing-. masing bebas mengeluarkan pendapat. Jelas terlihat dalam fatwa, dan dalam. memutus suatu perkara.
Begitu juga dengan Hadits, Ijma’ dan Qiyas. Sebagai sumber hukum Islam setelah Al-Qur’an, Hadits, Ijma dan Qiyas memiliki kedudukan dan fungsi yang sangat penting bagi umat Islam. Al-Qur'an. Al-Qur’an adalah kalam Allah yang diturunkan kepada Muhammad dalam bahasa Arab yang berisi khitab Allah dan berfungsi sebagai pedoman bagi umat Islam.
Al-Qiyas terbahagi kepada dua iaitu jelas dan tersembunyi, seperti berikut: 1- Al-Qiyas al-Jali (Jelas) ialah al--Qiyas yang sebabnya sabit dengan nas atau al-Ijma' atau sebabnya amat jelas dan pasti kerana tiada perbezaan antara asal dan cabangnya. Contoh : bagi al-Qiyas yang sebabnya sabit dengan nas ialah larangan bersuci dengan darah kering
Pertanyaan tentang Ijtihad dan Jawabannya. Karena zaman yang terus berkembang ke arah modern, masalah yang ada pun terus berkembang, sehingga harus dilakukan ijtihad untuk menentukan dasar hukum perbuatan manusia di zaman ini, dengan melihat sumber al quran, hadis, qiyas serta ijma ulama.
Ijma sangat penting dalam muamalah, karena dapat memberikan pandangan yang lebih luas dan mendalam mengenai suatu masalah. 18. Bagaimana cara mengetahui hukum suatu transaksi dalam muamalah? Hukum suatu transaksi dalam muamalah dapat diketahui melalui beberapa sumber, antara lain Al-Quran, Hadis, Ijma’ (kesepakatan ulama), dan Qiyas (analogi
IJMA’ DAN QIYAS. Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas. pada Mata Kuliah Usul Fiqih. Dosen Pengampu : M. Rodli M.pd. Oleh : 1. Much. Nasih Amin (2013115210) 2. Riyan rosyada (2013115211) 3. Kherianah (2013115205) 4. Mufrodah (2013115218) PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH. JURUSAN SYARIAH DAN EKONOMI ISLAM
Berdasarkan ijma’ ini, maka yang semula tidak boleh menjadi boleh. Yang semula tidak sah menjadi sah. 3. Istihsan berdasarkan qiyas khafi. Qiyas khafi itu merupakan kebalikan qiyas jali. Bila qiyas khafi itu sifatnya samar dan lemah. Maka qiyas jali itu sifatnya terang dan kuat.
Sumber penetapan hukum mazhab ini berpegang pada nash (Al-Qur'an dan sunnah), fatwa sahabat, ijtihad sahabat, mengambil hadits mursal dan dhaif lebih diutamakan daripada qiyas, dan qiyas sebagai langkah terakhir. Demikian penjelasan dari pengertian mazhab dan jenis-jenisnya dalam ajaran Islam. Semoga bermanfaat ya, detikers!
3. Kehujjahan Istihsan. Terdapat perbedaan di kalangan pakar Ushul Fiqh dalam menetapkan istihsan sebagai salah satu metode dalam menetapkan hukum syara. Dalam versi ulama Hanafiyyah, Malikiyyah dan sebagian ulama Hanabilah istihsan merupakan dalil yang kuat dalam menetapkan hukum syara‟. Argumentasi yang mereka kemukakan di antaranya:
Ijma’ merupakan sumber hukum yang kuat dalam menetapkan hukum-hukum islam dan menduduki tingkatan ketiga dalam urutan –urutan seumebr hukum islam.Ijma’ sebagai sumber hukum ditunujkan dengan ayat Al-Qur’an dan Hadist. Nabi yang mengatakan bahwa kebulatan ahli ilmu dan fikiran menjadi pegangan.di samping ayat-ayat Al-Qur’an yang
sSUhqAU. ufyj916pi0.pages.dev/940ufyj916pi0.pages.dev/667ufyj916pi0.pages.dev/402ufyj916pi0.pages.dev/190ufyj916pi0.pages.dev/884ufyj916pi0.pages.dev/546ufyj916pi0.pages.dev/985ufyj916pi0.pages.dev/775
pertanyaan ijma dan qiyas